Sabtu, 23 Mei 2015

Be alone

Kadang sunyi saat semua nya terdiam

"Diran sedang apa kau disitu?"
Sapa seorang gadis berambut panjang dengan rambut keemasan karena pengaruh sinar senja di sore hari, senyum nya amatlah manis tidak mudah terlepas dari pandangan akan moment ini dan tersadar
" aku sedang menikmati udara sore" balas ku sambil kembali membaca buku tua peninggalan ayah yang masih ku rawat baik sampai sekarang
" masih membaca buku itu?" Sembari duduk di samping ku, di bangku kayu yang berwarna putih amat mencolok di ladang gersang di kota alasba,

" ini satu - satu nya peninggalan nya, saat aku membacanya aku merasa ia ada di samping ku"
Jawab ku tanpa melihatnya, lalu kemudian ia beranjak berdiri dan berjalan mengitari ku lalu memeluk ku dari belakang

" kau tau, hanya kita yang tertinggal hanya kita yang tersisa kita" lalu aku mendengar isak tangis

"...." aku terdiam

"Diran" suara nan lembut itu perlahan menghilang

Aku pun terbangun, tak mengerti mimpi apa yang terjadi, waktu menunjukan pukul  8 am sudah terlambat untuk sarapan pagi pikirku, lalu aku mendekati kemeja hijau muda yang ku gantung dekat pintu lalu menuju kamar mandi dan membasuh muka ku, kulihat wajah yang sudah 6 tahun ku pakai ini, tidak ada perubahan saat usia kita beranjak menjadi remaja hingga ke dewasa, lalu aku pun meninggalkan rumah

Aku berada di kota alasba kota terindah di negara tou, negara kecil dimana demua yang tinggal dapat kebahagiaan karena sumber alam nya yang berlimpah, oia maaf aku lupa mengenalkan diri aku adalah diran, hakim kota alasba, mungkin aneh namun aku bermimpi bertemu dengan gadis manis berambut emas, padahal semua rakyat tou berambut cokelat mungkin itu hanya mimpi